Thursday, May 25, 2006

Mandi

Pernahkah terlintas di pikiran kita, bahwa masing-masing orang umumnya mempunyai kebiasaan dan 'ritual' tersendiri yang mereka lakukan saat mereka mandi?

Misalnya tentang menyikat gigi waktu mandi. Coba tanyakan pada beberapa orang, apakah mereka termasuk orang yang menyikat gigi sebelum mulai mandi, di tengah-tengah mereka mandi atau setelah selesai mandi. Tentu akan didapat jawaban yang berbeda-beda. Bahkan mungkin akan ada beberapa yang menjawab bukan dengan pilihan jawaban tersebut. Beberapa mungkin saja pada saat mandi tidak menyikat gigi, karena mereka menyikat gigi setelah mereka sarapan pagi, sebelum mereka tidur malam, dan lain-lain jawaban yang kita tidak pernah tahu.

Jadi jelas tidak ada orang yang mempunyai 'ritual' yang sama persis saat mereka mandi, bahkan dalam satu keluarga atau mereka yang bersaudara kembar sekalipun.

Yang aku ingat, waktu kecil saat masih dimandikan pun kebiasaannya akan berbeda-beda tergantung siapa yang memandikan. Saat ibu yang memandikan, biasanya aku diberikan lebih dulu sikat gigi yang sudah teroles odol di ujungnya. Setelah selesai sikat gigi, baru mulai dibuka baju dan ibu kemudian mengguyur badanku dengan 3-4 gayung air sambil mengusap-usap mukaku. Setelah itu badanku disabuni dan diguyur lagi dengan 3-4 gayung air sambil menggosok-gosok badanku dengan tangannya. Jika waktunya keramas, inilah saatnya rambutku diberi shampoo kemudian dibilas dengan 3-4 gayung air lagi. Terakhir, biasanya acara mandi ditutup dengan guyuran 3-4 gayung air ke seluruh badan dan mengeringkan badan dengan handuk. Setelah cukup kering, handuk - yang paling kuingat adalah handuk besar dengan tulisan namaku diatasnya - dililitkan ke tubuh sampai hanya tampak kepala dan kaki saja, dan sambil berlari-lari kecil aku masuk ke dalam kamar. Pakaian ganti sudah disiapkan ibu disana.

Agak berbeda kebiasaannya jika yang memandikan adalah pembantu. Guyuran air biasanya dari atas kepala, bukan dari wajah atau bahu ke bawah seperti cara ibu. Dan saat sabunan, seluruh tubuh, tak terkecuali muka dan rambut ikut disabun. Cukup untuk menghemat shampoo, tapi akibatnya mata sering jadi korban karena merah dan perih terkena air sabun (entah kenapa seingatku saat itu aku tak pernah protes).

Yang juga membedakan dengan kebiasaan ibu, biasanya pembantu baru memberikan sikat gigi setelah aku selesai dimandikan. Barangkali hanya kebiasaan melilitkan tubuh dengan handuk setelah selesai mandi dan pakaian ganti yang sudah disiapkan sebelumnya di kamar, yang sama dengan ibu.

Tentang handuk yang dililitkan itu ada cerita tersendiri. Suatu hari setelah selesai mandi dan berlari-lari kecil dari kamar mandi menuju kamar, saat melintas di ruang tengah, tiba-tiba lilitannya terlepas. Padahal di ruang tengah sedang ada tamu, teman ibu dan putrinya yang kira-kira seumuran denganku karena ruang tamu saat itu sedang dipakai tamu teman bapak. Aduuuuuh malunya ... Saat itu kira-kira aku kelas 1 SD umur 6 atau 7. Yang kuingat, sampai tamu itu pulang, aku nggak berani keluar kamar.

Seiring waktu berjalan, 'ritual' mandi pun tidak terlalu banyak berubah dari kebiasaan waktu kecil, walaupun untuk saat ini aku lebih sering mandi dengan menggunakan shower. Selain lebih praktis, konon katanya mandi dengan shower akan lebih menghemat pengeluaran air dan lebih sehat. Untuk alasan yang terakhir ini karena katanya semburan air dari shower yang konstan dan statis itu sama dengan memberi efek pijatan ke titik-titik syaraf di kulit (kurang lebih seperti itulah menurut sumber yang pernah aku baca entah dimana aku lupa).

Tentunya 'ritual' mandi tidak akan selalu sama setiap saat. Walaupun secara umum kebiasaan itu tidak pernah berubah, sesekali pasti ada variasi-variasi yang mungkin kita lakukan saat mandi.

Sebagai contoh misalnya: suatu saat kita ingin mandi dalam bathtub ... atau suatu saat kita mandi bersama pasangan ... atau juga pada suatu saat kita mandi plus kegiatan 'ekstra' :)) ... tentu berbeda.

No comments: